Featured Article

Senin, 03 November 2014

Saya Dan FPI

Tahun 2008 saya masih nyantri di salah satu pesantren di lumajang, waktu itu saya sangat menyukai FPI (Front Pembela Islam), maklumlah saya hidup di pesantren salaf yang sangat Minim sekali tentang pengetahuan dunia luarnya, yang saya pelajari hanya kitab-kitab kuno, Fiqh, Tauhid dan sejarah-sejarah islam, saya pun menjadi orang yang cuek terhadap pengetahuan-pengetahuan luar lainnya, terpampang mading yang berisi koran harian di depan kantor pesantren yang saya baca hanya seputar olahraga saja tapi tidak sengaja di halaman sebelah saya melihat gambar orang bersurban dengan baju yang menyeragamkan diri dengan memakiai warna putih, sejenak membaca lead berita atau tulisan di bawah gambarnya saya lihat ada tulisan “Front Pembela Islam” serentak langsung saya kagum.. Wow Keren...
           
     Beberapa tahun telah berlalu, akhirnya saya sudah menjadi mahasiswa di salah satu kampus negeri di surabaya, kecintaan saya terhadap FPI sudah menggantung ketika saya sudah sedikit memahami dunia luar, sedikit memahami struktur pemerintahan, dan menjadi cinta yang membingungkan ketika saya tidak sengaja membaca sebuah situs yang membicarakan tentang Gus Dur yang hendak membubarkan FPI, ada apa gerangan...??
Saya mencoba cari beberapa situs lainnya, dan ternyata memang banyak situs yang tidak jauh beda kandungan tulisannya, saya mencoba lagi mencari situs lainnya, dan wah.. saya menemukan tulisan hasil wawan cara Pandji Pragiwaksoso dengan salah satu petinggi FPI (Habib Selon) disalah satu radio. begitu memilukan tulisan yang saya baca dan merubah penilaian saya terhadap ORMAS yang katanya Pembela Islam itu,
saat itu Pandji membahas tentang jendral2 di balik FPI dan menanyakan kebenarannya,
"Jendral jendral itu adalah pendukung Islam. Boleh boleh saja mereka mendukung Islam. Semua orang Islam pasti mendukung FPI" jawab Habib Selon
“Tidak semua lho Bib. Saya aja tidak mendukung FPI..” Pandji memotong pembicaraan
Dia menyahut “Mereka yang gak stuju FPI, bukan orang Islam”
“Lihat tuh Gus Dur si Buta Dari Goa Hantu. Pengen bubarin FPI malah dirinya sendiri yang bubar!” Lanjut Habib Selon
Sebelumnya Habib cerita tentang peran FPI jadi tameng bagi masyarakat terhadap hal hal yg menyimpang dari ajaran agama.
Kemudian Menurut Habib, dibalik setiap “penyerangan” selalu ada pelaporan kepada kepolisian berkaitan dgn tempat2 “melenceng” tersebut. Kepada RT setempat. Dan FPI memberikan peringatan 3 kali kpd tempat tersebut
Apabila Polisi tidak maju dan tidak ada perubahan, maka FPI akan ambil tindakan.
Kata Habib, setiap terjadi kekerasan adalah karena tempat yg didatangi biasanya melawan balik dgn preman preman bayaran tempat tersebut.
Murni “self defense” menurut pengakuan Habib.
Pandji lalu bertanya “Kenapa Alexis nggak pernah diserbu, Bib?”
Kata Habib Selon “Alexis itu Hotel. Kami tidak pernah menggerebek hotel karena di hotel Alexis ada keluarga yg menginap bersama anak anak..”
Anak-Anak???, Sejak kapan Hotel Alexis menjadi tempat Favorit buat menginap keluarga, coba pembaca sekalian cari lewat Google “Hotel Alexis” langsung saja carinya via “Image” pasti anda akan mengerti jika hotel Alexis itu bukan tempat penginapan buat keluarga yang membawa anaknya, lagian jika memang ada keluarga yang membawa anak-anaknya lantas kenapa?
Pertanyaan sama yang memang mau saya lontarkan kenapa FPI tidak pernah menggrebek Dolly, itu tempat terbesar se Asia yang di miliki oleh Indonesia loh..
Kadang kala ada waktu-waktu di saat FPI demo ke Dolly, tapi waktu Ramadhan doang, maklum Ramdhan kan memang ada larangan membuka tempat lokalisasi dari PEMKOT surabaya, tapi di luar Ramadhan kenapa FPI tidak turun ya..??? pikiran liar ku apa FPI sudah main arisan sama PEMKOT..?? Huzz....GUdah udah.., wes karepe ae..
     Pernyataan tak senonoh yang lainnya juga dilontarkan oleh seorang Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Pernyataan Habib itu lantaran adanya desakan Gerakan Pemuda (GP) Ansor kepada Sutan Bhatoegana untuk minta maaf atas pernyataannya bahwa kejatuhan Gus Dur dari kursi Kepresidenan akibat skandal Buloggate dan Bruneigate.
Si Habib Muhsin ini juga bilang bahwa tindakan GP Ansor yang memaksa Sutan Bhatoegana minta maaf adalah tindakan fanatisme yang berlebihan dan mengada-ada. Si Habib ini menuduh bahwa GP Ansor menganut paham Pluralisme yang diwariskan Gus Dur ke mereka.
Dalam pernyataannya, Habib Muhsin Ahmad menegaskan bahwa Gus Dur itu bukan Waliyullah tetapi Wali Setan. Miris rasanya Gus Dur yang seorang negarawan dan mantan Presiden Republik Indonesia yang dicintai banyak orang itu diperlakukan dengan pernyataan yang sangat tak pantas. Apalagi Gus Dur sudah almarhum,
Kejadian ini membuat penilaian saya berubah total terhadap ORMAS yang membawa-bawa nama Agama saya itu, lebih-lebih saat saya melihat video salah satu wanita yang di panggil Omi tergeletak di rumah sakit menderita gagar otak karena kebringasan FPI,
Wanita itu tidak habis pikir mengapa hari pancasila yang dia ikuti berubah menjadi penyerangan FPI terhadap massa yang tidak peduli usia dan jenis kelamin,
“ saya melihat dengan mata kepala saya sendiri itu; ibu, anak kecil, di dorong, dihantam, di benturkan kepalanya, bahkan orang yang sudah berdarah-darah pun di ancam, membawa bambu, saya melihat dengan mata kepala sendiri ada orang yang membawa senjata, senjata pipa, pipa ladeng kecil bukan Cuma bambu” pengakuanya..
Rasa kebencian yang sekaligus keprihatinan saya terhadap FPI kian memuncak, hingga kadang saya tulis di akun jejaring sosial saya, akan tetapi komentar yang saya dapat dari teman-teman saya yang pencinta FPI mengingatkan agar saya menjauhi berita atau media karena menurutnya berita dan media itu adalah fitnah itu rekayasa karena media banyak dimiliki oleh musuh islam,
Komentar teman saya membuat saya geli, itu sama hal dengan apa yang dikatakan oleh salah satu pimpinan FPI saat dialog di ILC (Indonesian Lowyer Club) ketika menampilkan video anarkesme FPI saat demo yang terekam oleh CCTV di jalan,
“mana ada CCTV di jalan, itu pasti sudah direkayasa” kata salah satu pimpinan FPI tersebut
Lucu bukan.., ternyata hati saya hampir terjebak pada ORMAS yang selalu merasa benar itu,
Bagaimana tidak di katakan sok benar, seperti pernyataan Ketua FPI saat datang ke tulungagung beberapa waktu lalu dan di tolak oleh beberapa masa, ketika di tanya mengenai penolakan yang berbentuk aksi demo diluar maka Rizieq Syihab berkata “Biasanya yang menolak kehadiran FPI adalah para germo, mucikari, pelacur, pemilik cafĂ©, penyelundup, koruptor, aliran sesat, oknum pejabat bejat, ataupun missionaris yang terganggu agendanya.
Kebayang kan... kita (yang orang islam nih..) harus menyukai FPI atau kalau tidak, kita adalah pereman garmo, mucikari dan sebagainya..
Pernyataan Ketua yang pandai berorasi Itu sama halnya pernyataan Habib selon diatas
“Semua orang Islam pasti mendukung FPI"
“Mereka yang gak setuju FPI, bukan orang Islam”
gak nyangka ya.., untuk masuk Islam selain baca syahadat, juga harus cinta dan mendukung FPI, (seolah-olah)
Pesan saya buat para pembaca, berhati-hatilah dalam menilai suatu Organisasi yang mengatas namakan Agama, lebih-lebih demo yang terjadi belakangan ini kepentingan satu pihak yang kadang itu di jadikan isu syara`
Ada apa di balik itu semua, ingin masuk surga secara instan, atau mungkin ada uang di balik sorban?
kata "Islam" yang melekat pada FPI hanya memperburuk citra Islam di dalam dan di luar Negeri
Hanya Karena FPI itu Mengaku ORMAS Islam bukan Berarti Orang Islam Harus Menyukainya
Jangan Di Ambil Serius.. Peace..!!!
NB: Kalian bebas berpendapat, Tulisan ini hanya unek-unek saya, tidak usah kalian komen kalau anda cuma mau merubah pemikiran saya, tidak akan ngaruh..
Tulisan ini juga saya kumpulkan dari beberapa sumber di antaranya:



Total Pengunjung

Popular Posts

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.