Tahun 2008 saya masih nyantri di salah satu pesantren
di lumajang, waktu itu saya sangat menyukai FPI (Front Pembela Islam), maklumlah
saya hidup di pesantren salaf yang sangat Minim sekali tentang pengetahuan
dunia luarnya, yang saya pelajari hanya kitab-kitab kuno, Fiqh, Tauhid dan
sejarah-sejarah islam, saya pun menjadi orang yang cuek terhadap
pengetahuan-pengetahuan luar lainnya, terpampang mading yang berisi koran
harian di depan kantor pesantren yang saya baca hanya seputar olahraga saja
tapi tidak sengaja di halaman sebelah saya melihat gambar orang bersurban
dengan baju yang menyeragamkan diri dengan memakiai warna putih, sejenak membaca
lead berita atau tulisan di bawah gambarnya saya lihat ada tulisan “Front
Pembela Islam” serentak langsung saya kagum.. Wow Keren...
Beberapa
tahun telah berlalu, akhirnya saya sudah menjadi mahasiswa di salah satu kampus
negeri di surabaya, kecintaan saya terhadap FPI sudah menggantung ketika saya
sudah sedikit memahami dunia luar, sedikit memahami struktur pemerintahan, dan
menjadi cinta yang membingungkan ketika saya tidak sengaja membaca sebuah situs
yang membicarakan tentang Gus Dur yang hendak membubarkan FPI, ada apa
gerangan...??
Saya mencoba cari beberapa situs lainnya, dan ternyata
memang banyak situs yang tidak jauh beda kandungan tulisannya, saya mencoba
lagi mencari situs lainnya, dan wah.. saya menemukan tulisan hasil wawan cara
Pandji Pragiwaksoso dengan salah satu petinggi FPI (Habib Selon) disalah satu
radio. begitu memilukan tulisan yang saya baca dan merubah penilaian saya
terhadap ORMAS yang katanya Pembela Islam itu,
saat itu Pandji membahas tentang jendral2 di balik FPI dan
menanyakan kebenarannya,
"Jendral
jendral itu adalah pendukung Islam. Boleh boleh saja mereka mendukung Islam.
Semua orang Islam pasti mendukung FPI" jawab Habib Selon
“Tidak semua lho Bib. Saya aja tidak mendukung FPI..” Pandji
memotong pembicaraan
Dia menyahut “Mereka yang gak stuju FPI, bukan orang Islam”
“Lihat tuh Gus Dur si Buta Dari Goa Hantu. Pengen bubarin FPI malah
dirinya sendiri yang bubar!” Lanjut Habib Selon
Sebelumnya Habib cerita tentang peran FPI jadi tameng bagi
masyarakat terhadap hal hal yg menyimpang dari ajaran agama.
Kemudian Menurut Habib, dibalik setiap “penyerangan” selalu ada pelaporan kepada
kepolisian berkaitan dgn tempat2 “melenceng” tersebut. Kepada RT setempat. Dan
FPI memberikan peringatan 3 kali kpd tempat tersebut
Apabila Polisi
tidak maju dan tidak ada perubahan, maka FPI akan ambil tindakan.
Kata Habib, setiap
terjadi kekerasan adalah karena tempat yg didatangi biasanya melawan balik dgn
preman preman bayaran tempat tersebut.
Murni “self
defense” menurut pengakuan Habib.
Pandji lalu
bertanya “Kenapa Alexis nggak pernah diserbu, Bib?”
Kata Habib Selon
“Alexis itu Hotel. Kami tidak pernah menggerebek hotel karena di hotel Alexis
ada keluarga yg menginap bersama anak anak..”
Anak-Anak???, Sejak
kapan Hotel Alexis menjadi tempat Favorit buat menginap keluarga, coba pembaca
sekalian cari lewat Google “Hotel Alexis” langsung saja carinya via “Image”
pasti anda akan mengerti jika hotel Alexis itu bukan tempat penginapan buat
keluarga yang membawa anaknya, lagian jika memang ada keluarga yang membawa
anak-anaknya lantas kenapa?
Pertanyaan sama
yang memang mau saya lontarkan kenapa FPI tidak pernah menggrebek Dolly, itu
tempat terbesar se Asia yang di miliki oleh Indonesia loh..
Kadang kala
ada waktu-waktu di saat FPI demo ke Dolly, tapi waktu Ramadhan doang, maklum Ramdhan
kan memang ada larangan membuka tempat lokalisasi dari PEMKOT surabaya, tapi di
luar Ramadhan kenapa FPI tidak turun ya..??? pikiran liar ku apa FPI sudah main
arisan sama PEMKOT..?? Huzz.... Udah udah.., wes
karepe ae..
Pernyataan tak senonoh yang lainnya juga dilontarkan
oleh seorang Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela
Islam (FPI) Pernyataan
Habib itu lantaran adanya desakan Gerakan Pemuda (GP) Ansor kepada Sutan
Bhatoegana untuk minta maaf atas pernyataannya bahwa kejatuhan Gus Dur dari
kursi Kepresidenan akibat skandal Buloggate dan Bruneigate.
Si Habib
Muhsin ini juga bilang bahwa tindakan GP Ansor yang memaksa Sutan Bhatoegana
minta maaf adalah tindakan fanatisme yang berlebihan dan mengada-ada. Si Habib
ini menuduh bahwa GP Ansor menganut paham Pluralisme yang diwariskan Gus Dur ke
mereka.
Dalam
pernyataannya, Habib Muhsin Ahmad menegaskan bahwa Gus Dur itu bukan Waliyullah
tetapi Wali Setan. Miris rasanya Gus Dur yang seorang negarawan dan
mantan Presiden Republik Indonesia yang dicintai banyak orang itu diperlakukan
dengan pernyataan yang sangat tak pantas. Apalagi Gus Dur sudah almarhum,
Kejadian
ini membuat penilaian saya berubah total terhadap ORMAS yang membawa-bawa nama
Agama saya itu, lebih-lebih saat saya melihat video salah satu wanita yang di
panggil Omi tergeletak di rumah sakit menderita gagar otak karena kebringasan
FPI,
Wanita itu tidak habis pikir mengapa hari pancasila
yang dia ikuti berubah menjadi penyerangan FPI terhadap massa yang tidak peduli
usia dan jenis kelamin,
“ saya melihat dengan mata kepala saya sendiri itu; ibu,
anak kecil, di dorong, dihantam, di benturkan kepalanya, bahkan orang yang
sudah berdarah-darah pun di ancam, membawa bambu, saya melihat dengan mata
kepala sendiri ada orang yang membawa senjata, senjata pipa, pipa ladeng kecil
bukan Cuma bambu” pengakuanya..
Rasa kebencian yang sekaligus keprihatinan saya
terhadap FPI kian memuncak, hingga kadang saya tulis di akun jejaring sosial
saya, akan tetapi komentar yang saya dapat dari teman-teman saya yang pencinta
FPI mengingatkan agar saya menjauhi berita atau media karena menurutnya berita
dan media itu adalah fitnah itu rekayasa karena media banyak dimiliki oleh
musuh islam,
Komentar teman saya membuat saya geli, itu sama hal
dengan apa yang dikatakan oleh salah satu pimpinan FPI saat dialog di ILC
(Indonesian Lowyer Club) ketika menampilkan video anarkesme FPI saat demo yang
terekam oleh CCTV di jalan,
“mana ada CCTV di jalan, itu pasti sudah direkayasa”
kata salah satu pimpinan FPI tersebut
Lucu bukan.., ternyata hati saya hampir terjebak pada
ORMAS yang selalu merasa benar itu,
Bagaimana tidak di katakan sok benar, seperti
pernyataan Ketua FPI saat datang ke tulungagung beberapa waktu lalu dan di
tolak oleh beberapa masa, ketika di tanya mengenai penolakan yang berbentuk
aksi demo diluar maka Rizieq Syihab berkata “Biasanya yang menolak
kehadiran FPI adalah para germo, mucikari, pelacur, pemilik café, penyelundup,
koruptor, aliran sesat, oknum pejabat bejat, ataupun missionaris yang terganggu
agendanya.”
Kebayang kan... kita (yang orang islam nih..) harus menyukai FPI atau kalau tidak, kita adalah pereman garmo, mucikari dan sebagainya..
Pernyataan Ketua yang pandai berorasi Itu sama halnya pernyataan Habib selon diatas
Pernyataan Ketua yang pandai berorasi Itu sama halnya pernyataan Habib selon diatas
“Semua orang
Islam pasti mendukung FPI"
“Mereka yang gak setuju FPI, bukan orang Islam”
gak nyangka ya.., untuk masuk Islam selain baca syahadat, juga harus cinta dan mendukung FPI, (seolah-olah)
gak nyangka ya.., untuk masuk Islam selain baca syahadat, juga harus cinta dan mendukung FPI, (seolah-olah)
Pesan saya buat para pembaca, berhati-hatilah dalam menilai suatu
Organisasi yang mengatas namakan Agama, lebih-lebih demo yang terjadi
belakangan ini kepentingan satu pihak yang kadang itu di jadikan isu syara`
Ada apa di balik itu semua, ingin masuk
surga secara instan, atau mungkin ada uang di balik sorban?
kata "Islam" yang melekat pada FPI hanya memperburuk citra Islam di dalam dan di luar Negeri
kata "Islam" yang melekat pada FPI hanya memperburuk citra Islam di dalam dan di luar Negeri
Hanya Karena FPI itu Mengaku ORMAS Islam bukan Berarti Orang Islam
Harus Menyukainya
Jangan Di Ambil Serius.. Peace..!!!
Jangan Di Ambil Serius.. Peace..!!!
NB: Kalian bebas berpendapat, Tulisan ini hanya unek-unek saya,
tidak usah kalian komen kalau anda cuma mau merubah pemikiran saya, tidak akan ngaruh..
Tulisan ini juga saya kumpulkan dari beberapa sumber di antaranya: